google-site-verification:google853a3110870e4513.html Perbedaan Sunnah dan Hadist - Hikmah

Translate

Perbedaan Sunnah dan Hadist

Sunnah dalam bahasa Arab berarti tradisi, kebiasaan, adat istiadat. Dalam terminologi Islam, sunnah adalah segala perbuatan, perkataan dan segala yang diizinkan Nabi Muhammad, yaitu af’ alu, aqwalu dan taqriru. Dalam hal ini, pengertian sunnah sama dengan pengertian hadis.

Perbedaan sunnah dan hadis
Ada banyak pendapat yang mengatakan soal perbedaan sunnah dan hadis. Kalau sunnah dikatakan sebagai segala perbuatan dan perkataan Nabi Muhammad, maka hadis oleh berbagai ulama dikatakan sebagai catatan tentang perbuatan, perkataan, dan perizinan Nabi Muhammad yang sampai saat ini.

Yang dimaksud catatan adalah dokumentasi tertulis terhadap segala bentuk perbuatan, perkataan dan perizinan Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh berbagai ulama. 

Hadis yang paling banyak dipakai adalah hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Oleh karena itu, sunnah dan hadis menjadi sumber hukum Islam yang menjadi pedoman umat muslim.

Kesamaan sunnah dan hadis
Sebetulnya sunnah dan hadis memiliki kesamaan secara substantif, yaitu segala perilaku Nabi Muhammad yang berupaya ditiru dan menjadi pedoman hidup umat Islam. 

Meskipun secara klasifikasi dalam tatanan fiqh maupun ushul fiqh dibedakan secara jelas, tetapi secara substansi sunnah dan hadis adalah sama.
Jadi, antara sunnah dan hadis pada dasarnya sama dalam hal isi, materi, dan substansi. Hanya saja, sunnah lebih bersifat umum, sedangkan hadis lebih bersifat khusus. 

Oleh karena itu, sunnah dan hadis dalam terminologi fiqh atau hukum Islam sudah dianggap identik, meskipun secara keilmuan bidang kajian ushul fiqh diklasifikasikan antara sunnah dan hadis.

Dengan begitu, kesamaan sunnah dan hadis terletak pada kesamaan substansi atau isi yang disandarkan pada segala perbuatan, ucapan, perilaku Nabi Muhammad untuk dijadikan sebagai suri tauladan bagi umat muslim. Inilah bedanya antara sunnah atau hadis dengan al-Qur'an. Al-Qur'an adalah syariat Allah, sunnah dan hadis muncul dari Nabi Muhammad.
Meskipun demikian, tidak semua hadis diterima oleh jumhur ulama karena hadis diklasifikasikan lagi, ada hadis yang diterima (maqbul) dan ada hadis yang ditolak (mardud). Hadis yang ditolak adalah hadis yang tidak jelas riwayatnya, tidak jelas perawinya dan tidak jelas dalam berbagai aspek yang menurut para jumhur ulama merupakan hadis dhaif.

Sehingga Hadist dan Sunnah baiknya adalah sebuah Hujja / Pedoman yang harus dikaji ulang untuk mendapatkan makna sesungguhnya maka cukuplah Al-Quran sebagai Pedoman satu-satunya yang harus kita pelajari dan maknai dalam kehidupan dengan Pendekatan Ilmu Pengetahuan Terkait. 

Sedangkan Sunnah dan Hadist adalah berkedudukan sebagai Sejarah yang memberikan kita edukasi pada masa lampau dan inspirasi untuk kehidupan yang akan datang.
Share on Google Plus

About zero

“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain kepadamu. Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian jujurlah kepada iman-mu(istiqamah)." Hadist Riwayat Muslim