google-site-verification:google853a3110870e4513.html Rebuilding with Spiritual Quotien - Hikmah

Translate

Rebuilding with Spiritual Quotien

Mungkin selama ini kita merasa bangga dengan keberagamaan kita. Kita sudah cukup percaya diri dengan keislaman kita. Kita merasa islam kita sudah sempurna. Syahadat kita, shalat kita dan segala aktivitas ibadah kita, sudah sesuai dengan apa yang diinginkan Allah. Tanpa kita sadari itulah diri kita.


Namun apakah semua keyakinan, keimanan dan keberagamaan kita selama ini mampu kita pertanggungjawabkan?? Apakah kita tahu Islam yang sesungguhnya? Apakah segala yang kita ketahui ini punya pendasaran, punya landasan dan punya bukti yang kuat? Ataukah jangan-jangan keyakinan, keimanan dan keberagamaan kita hanya karena orang tua kita? Lingkungan, sekolah, teman kita yang mayoritas beragama Islam? Pernahkah kita sejenak memikirkan itu semua?

Aspek dasar yang menentukan kekuatan sebuah bangunan adalah pondasinya. Begitu juga keyakinan, keimanan dan keberagamaan kita. Keimanan kita akan terbangun kokoh jika kita punya pengetahuan, pendasaran, landasan dan bukti tentang apa yang kita yakini selama ini.

Re-SQ adalah salah satu kegiatan rohis yang menjunjung tinggi pertanggung jawaban, keilmiahan dan ilmu pengetahuan. Karena kualitas keimanan dan ketaqwaan kita apabila dibangun melalui pengetahuan yang berkualitas dan metode yang tepat melalui pertanggung jawaban akan memberikan kekuatan dan spirit yang besar bagi tegaknya Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Kita tidak hanya sekedar iman, tapi juga bisa membuktikan keimanan kita dengan pertanggung jawaban yang kuat.

Metode diskusi senantiasa kita budayakan dalam kegiatan tersebut. Argumentasi dan bertukar pikiran menjadi bahan bakar. Karena yang kita pelajari bukanlah sesuatu yang sepele. Kalau kita tidak bisa menemukan pertanggung jawabkan keislaman kita, apa artinya islam kita selama ini.

Padahal musuh-musuh Islam sudah sedemikian tangguh melakukan pendangkalan nilai-nilai agama Islam, baik lewat industrialisasi maupun paham- paham seperti liberalisme, materialisme dan sekulerisme (pemisahan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari).

Allah telah berfirman dalam Al-Quran surat Al Isra ayat 36 yang artinya :

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabanya.” (Q.S. Al Isra : 36)

Allah sendiri memerintahkan kita untuk tidak mengikuti sesuatu yang kita tidak punya pengetahuan tentangnya. Apalagi dalam beragama. Kita harus bisa mempertanggung jawabkan keislaman kita selama ini. Jangan sampai keislaman kita tidak disertai dengan pengetahuan.

Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadikan kita seorang muslim yang mampu mempertanggung jawabkan keberagamaan kita. Yang mampu menunjukkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin…..
Share on Google Plus

About Unknown

“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain kepadamu. Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian jujurlah kepada iman-mu(istiqamah)." Hadist Riwayat Muslim