Filsafat memiliki pengertian dalam beberapa aspek, diantaranya :
Part 1 Part 2
filsafat adalah
hasil pemikiran otak manusia dalam memahami fakta, fakta itu bisa alam,
manusia, Tuhan dan karya-Nya termasuk wahyu, dalam memahami itu manusia
dimunkinkan salah dan dimungkinkan benar, hal ini dapat kita lihat
tentang perbedaan para penafsir kitab suci khususnya Al-Quran/Mufassirin
dalam memahami al-Quran kekeliruan yang paling umum dalam memandang
filsafat adalah:
1.
Filsafat adalah hasil pemikiran murniyang hanya menekankan pada
rasional saja. Kekeliruan mereka mengartikan akal murni sama dengan
menolak hal yang bersiafat supernatural atau wahyu dan dalam mengartikan
pengertian secara filosofis,mereka hanya mengartikan secara
umum,padahal metoda rasionalitas dal am filsafat bersifat teknis.
2.
filsafat adalah pengetahuan orang-orang barat dan orang-orang kafir,
tanpa batasan orang kafir dengan ilmu kekafiran, orang islam dengan
syariat islam. Padahal banyak sekali orang kafir yang menjalankan ilmu
islam, sebaliknya orang islam banyak yang mengamaliahkan ilmu kekafiran.
3. Dari kesan no.2 diatas, pada perkembangan selanjutnya, mereka menempatkan filsafat sebagai pengetahuan yang menentang wahyu.
4. Dampak kekeliruan penafsiran
Umat islam yang keliru menafsirkan istilah Iqro’ (membaca) dengan kata Qul (katakanlah), akibat mereka tidak akan membaca lingkungan, tetapi membaca “Bismirobbika alladzi kholaq” (Dengan nama tuhanmu yang menjadikan ).
Umat islam yang keliru menafsirkan istilah Iqro’ (membaca) dengan kata Qul (katakanlah), akibat mereka tidak akan membaca lingkungan, tetapi membaca “Bismirobbika alladzi kholaq” (Dengan nama tuhanmu yang menjadikan ).
Dengan
demikian mereka tidak akan menemukan berbagai pengetahuan lingkungan
dan akan menjadikan kalimat Bismirobbika alladzi kholaq sebagai tasbih
atau zikir, mungkin dilakukan berulang-ulang, ratusan bahkan ribuan,
pada puncak bacaan tersebut dijadikan sebagai mantera yang dijadikan
alat untuk mendapatkan rahmat, mereka kemana-mana akan memegang tasbih
untuk mengontrol beberapa kalimat yang sudah dibaca akhirnya umat islam
hanya ahli dalam membaca kalimat akan tetapi mereka akan menjadi orang
yang sangat awam dengan pengetahuan alam dan manusia.
Para
penjajah paling senang mengadapi masyarakat islam dengan pola seperti
mereka, rata-rata menjadi umat yang pasif, selama tempat membaca kalimat
disediakan mereka sudah sangat gembira dan memandang penjajah itu
sebagai orang yang berbuat baik terhadap isalm dan umat islam.
Disinah sumber kehancuran umat islam, mereka merasa benar dan merasa telah menjalankan perintah Allah untuk membaca kalimat tersebut, padahal meraka telah melakukan kelalaian dalam memahami ayat-ayat Allah. (bersambung)
Disinah sumber kehancuran umat islam, mereka merasa benar dan merasa telah menjalankan perintah Allah untuk membaca kalimat tersebut, padahal meraka telah melakukan kelalaian dalam memahami ayat-ayat Allah. (bersambung)
Dikutip dari Ulul Albab By Iskandar Al-Warisy
Part 1 Part 2