google-site-verification:google853a3110870e4513.html Bila Sakit Membawa Berkah - Hikmah

Translate

Bila Sakit Membawa Berkah


Pesan Rasulullah SAW :

“Raihlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara :

1. Waktu muda sebelum datangnya waktu tua,
2. Waktu sehat sebelum datangnya waktu sakit,
3. Masa kaya sebelum masa kefakiran,
4. Masa luang sebelum masa sibuk,
5. Hidup sebelum datang mati.“

Khususnya kesehatan dan kelapangan adalah hal yang didambakan oleh setiap orang, sedangkan sakit dan kesempitan adalah dua hal yang tidak diinginkan oleh kebanyakan orang. Kesehatan harus di pelihara dan dijaga, maka kita diwajibkan untuk segera berobat dan menyerahkan pertolongan kepada ahlinya.

Banyak orang ketika ditimpa penyakit menjadi putus asa, berkata kotor dan berprasangka buruk kepada Allah SWT. Jangankan berdoa dan tawakkal kepada Allah, justru mereka meratap, berteriak-teriak dengan memanggil dokter, perawat, bapak, ibu, suami, istri atau siapapun yang ada disekitarnya.

Dan banyak kasus orang ketika sakit lalai menjalankan ibadah meskipun ia tak pernah lalai ibadah pada saat mereka dalam keadaan sehat. Hal tersebut mungkin saja disebabkan karena belum tahu tatacara ibadah bagi orang sakit.

Seandainya kita mampu bersikap yang benar sesuai dengan tuntunan agama, boleh jadi sakit tidak lagi menjadi musibah / cobaan, tetapi menjadi nikmat dan keberkahan karena banyak pahala dan keutamaan yang kita peroleh ketika sakit.

Bagi orang yang beriman semua keadaan harus menjadi ladang dan sarana untuk mendapatkan pahala dan ganjaran yang melimpah dari Allah SWT, termasuk dalam keadaan sakit.


Hakekat Sakit

Setiap orang pasti menghadapi ujian dan cobaan kehidupan termasuk sakit, sebagai bukti orang beriman dan orang yang terbaik.

Firman Allah, yang artinya :

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji lagi? (QS AL-Ankabut: 2).

“Dia yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (QS Al-Mulk: 2).

karena sakit merupakan ujian dan cobaan dari Allah agar hambanya yang terbaik, hamba yang kembali kepada kebenaran dan sebagai bentuk kecintaan Allah kepada hambanya, maka seharusnya sakit dihadapi dengan penuh kesabaran, tabah dan lapang dada. Ketika diuji dengan sakit seharusnya kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, berprasangka baik kepada Allah dan memperbanyak berdoa memohon kesembuhan kepada Allah.


Hikmah dan Keberkahan bagi orang sakit

Sakit merupakan sarana muhasabah (intropeksi diri) sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-Araf: 168) yang artinya.
“ Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang sebaik-baiknya dan (bencana) yang seburuk-buruknya, agar mereka kembali (kepada kebenaran). ”

Sesungguhnya apabila seseorang menderita sakit, ia akan kembali ke Tuhannya, kembali kepada petunjukNya dan memulai untuk melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri atas segala kekurangan dalam ketaatan dan menyesali tenggelamnya dia dalam nafsu syahwat dan perbuatan tercela.

Dan Rasulullah SAW bersabda dalam HR. al-Bukhari no 6412 yang artinya. “Dua nikmat yang membuat manusia banyak terpedaya olehnya adalah nikmat sehat dan waktu luang.”

Terkadang seseorang terlena dengan kesehatan dalam waktu yang panjang, sehingga ia melupakan bertafakkur tentang kebesaran nikmat ini serta lalai dari bersyukur kepada Allah SWT. Maka dengan sakit diharapkan ia mengenal kadar yang besar tentang pentingnya nikmat kesehatan sehingga ketika ia sakit membuatnya tidak bisa memperoleh kepentingan agama dan dunia.

Kewajiban Orang Sakit

Agar diberi kesembuhan oelh Allah SWT dan mendapatkan keberkahan yang tinggi, maka bagi orang yang sakit diwajibkan :

1. Berdoa memohon kesembuhan seperti dalam QS As-Syuara: 80, yang artinya. “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,…

2. Berobat kepada ahlinya dan bukan ke paranormal dalam HR. Abu Dawud, Rasul berkata “Barangsiapa mendatangi dukun dan membenarkan ucapannya, maka sesungguhnya ia telah mengingkari kepada wahyu yang telah diturunka kepada Muhammad.”

3. Lapang dada, tawakkal, sabar dan husnudhon.

4. Menggali dan memaknai kembali Al-Quran sebagai firman Allah.

5. Memperbanyak mengingat keangungan Allah dengan dzikir dan istighfar.


Semoga di tahun depan lebih baik dari tahun lalu. Amien...


Share on Google Plus

About Unknown

“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain kepadamu. Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian jujurlah kepada iman-mu(istiqamah)." Hadist Riwayat Muslim