google-site-verification:google853a3110870e4513.html Spiritualitas Malam - Hikmah

Translate

Spiritualitas Malam


Manusia terlahir dimuka bumi ini dengan membawa amanah yang tidak ringan, bahkan makhluk yang lain tidak sanggup menanggung amanah ini dikarenakan khawatir mengkhianatinya.

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh." (QS. 33:72)

lebih lanjut Alquran menginformasikan tentang amanat ini, dalam QS. 2:30 dan QS 3:110. yang artinya,

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah dimuka bumi." (QS.2:30), yaitu "menyeruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS.3:110). inilah jalan hidup yang harus dijalani setiap manusia yang terlahir dimuka bumi.

Untuk menjalankan amanah ini, Allah telah menciptakan siang bagi manusia agar berusaha dengan maksimal mungkin serta menjadikan malam sebagai waktu istirahat. "Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS.25:47). 

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, alamiahnya kita akan merasakan lelah setelah berusaha. Kelelahan mengarahkan kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan kegiata, menurunnya kinerja, dan berpotensi menambah tingkat kesalahan kerja. kelelahan erupakan mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh menghindari kerusakan lebih lanjut. sehingga itu dibutuhkannya kegiatan istirahat.

Dalam menjalankan amanah ibadah / dakwah, kelelahan ada dua jenis yaitu kelelahan fisik dan kelelahan spiritual. secara alamiah , tubuh kita memiliki mekanisme biologis untuk memulihkan kelelahan fisik melalui tidur dan nutrisi sehat. ketika tubuh merasa capek, maka dengan tidur yang cukup diimbangi dengan makanan yang sehat tubuh kita akan kembali bertenaga. 

namun kelelahan spiritual tidak bisa dipulihkan dengan hanya tidur dan makanan sehat, dibutuhkan sistem spiritual untuk memulihkan energi yang terbuang agar kinerja ibadah / dahwah tidak menurun.

tulisan ini bermaksud untuk berbagi informasi Al-Quran dan Hadist tentang kedahsyatan malam dalam memulihkan energi spiritual dalam ibadah / dahkwah, harapannya dengan pemahaman dari tulisan ini setiap pagi ketika memulai hari dengan ibadah / dakwah energi kita telah terpulihkan, bukan hanya fisik tetapi juga secara spiritual.

Al-Quran Diturunkan Malam Hari.
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejateraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5)

Turunnya Al-Quran merupakan peristiwa besar bagi umat manusia, inilah petunjuk yang akan menjadi panduan umat manusia sepanjang zaman. dan itu terjadi dimalam hari. ada banyak informasi dalam Al-Quran yang jika direnungkan dan dihayati akan membangkitkan spirit ketahuidan, apalagi jika dilakukan dimalam hari yang hening dan sunyi.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman untuk membaca Al-Quran secara seksama sebagaimana dalam QS.25: 32.
"Berkatalah orang-orang kafir: "Mengapa Al-Quran itu diturunkan kepadanya (Muhammad) sekali turun saja?", Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya dengan tartil (Teratur dan Benar)."

 Isra' Mi'raj Terjadi Malam Hari.
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-anda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.17:1)

Peristiwa Isra Miraj berkenaan dengan peristiwa meninggalnya Abu Thalib paman Nabi dan Khadijah Istri Nabi yang terjadi pada tahun ke-10 kenabian dengan tempo yang berturut-turut dan sekarang yang kita kenal sebagai tahun kedukaan (Amul Huzni). dalam buku biografi Muhammad karya Haekal menceritakan kedudukan orang ini sangat penting bagi Rasulullah SAW dan kematian mereka menimbulkan luka yang sangat dalam.

Bahkan untuk orang sekuat Rasulullah sekalipun, peristiwa ini telah menusukkan racun putus asa kedalam hati Rasulullah. Beliau dikuasai perasaan sedih yang membuatnya lemah, pikirannya tak pernah lepas dari kedua peristiwa tersebut, hingga Rasul mengalami kelelahan psikologi yang dalam.

Disisi yang lain, setelah kematian keduannya, tekanan orang-orang Quraisy semakin keras kepada Rasulullah. didalam kekalutan itulah, pada suatu malam Rasulullah mengalami peristiwa yang menguatkan spiritualnya dalam menghadapi berbagai tantangan orang-orang Quraisy yang saat ini kita kenal sebagai Isra Miraj.

Haekal menceritakan pengakuan Hindun bin Abi Thalib (biasa dipanggil Um Hani) tentang peristiwa ini sebagai berikut:

Malam itu Rasulullah bermalam dirumah saya. selesai shalat akhir malam, beliau tertidur dan kami pun tertidur. pada waktu sebelum subuh Rasulullah sudah membangunkan kami. sesudah melakukan ibadah pagi bersama kami, Beliau berkata: "Um Hani, saya sudah shalat akhir malam bersama kamu sekalian seperti yang kamu lihat. kemudia saya ke Baitul Mukadas (Jerussalem) dan shalat disana dan sekarang saya shalat bersama kalian seperti yang kau lihat."

penjelasan diatas menunjukkan Rasulullah SAW mengalami peristiwa spiritual Isra Miraj di malam hari yang menguatkan jiwanya dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah yang paling keras sekalipun. Setelah peristiwa ini dalam sejarah hidup Rasulullah tidak pernah lagi diketahui memiliki perasaan putus asa dan selalu optimis menghadapi dakwah sekeras apapun.

Nabi Musa mendapat Wahyu menghadapi Firaun
Kita mengenal kisah Nabi Musa karena perseteruannya dengan Raja Firaun, seorang penguasa lalim yang mendeklarasikan dirinya sebagai Tuhan. Suatu saat Nabi Musa merasa ketakutan akan dibunuh oleh Firaun karena telah membunu utusan Firaun.

"Musa berkata: Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka membunuhku." (QS. 28:33). Ditengah ketakutannya iti , sebagaimana Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa juga mengalami peristiwa spiritual dimalam hari yang menguatkan perjuangannya menghadapi tantangan Firaun.

"Maka tatkala Musa teah menyelesakan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnya api dari lereng gunung, ia berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (disini), seungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan." (QS.28:29).

pada ayat diatas memang tidak disebutkan secara eksplisit tentang peristiwa malam hari, tetapi kebanyakan para mufasirin menafsirkan peristiwa ini terjadi dimalam hari dikarenakan Nabi Musa hendak mencari api untuk menghangatkan badan, Api ini terlihat dilereng gunung. secara umum kita kedinginan ketika malam hari sehingga api dapat digunakan menghangatkan badan.

"Maka tatkala Musa samapai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lemba yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya aku Allah, Tuhan semesta alam. dan lemparkanlah tongkatmu." maka tatkala (tongkat itu menjadi ular) dan Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (kemudian Musa diseru): "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman." (QS.28: 30-31).

Peristiwa spiritual yang dialami Nabi Musa adalah ditunjukkannya mukjizat sebagai bentuk kekuasaan Allah yang nanti hendak digunakan untuk melawan Firaun dan tukang-tukang sihirnya. Dengan peristiwa ini, Nabi Musa tidak takut lagi menghadapi Firaun dan tukang sihirnya.

Keutamaan Mengingat ALLAH SWT di Malam Hari
Allah telah menginformasikan keutamaan malam hari untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya pada surat Al-Muzzammil ayat 6-7 yang artinya,
"Sesungguhnya bangun pada waktu malam lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan pada waktu itu lebih berkesan. sesungguhnya, kamu pada siang hari mempuyai urusan yang panjang (banyak).

Rasulullah SAW juga telah menyebutkan bahwa memanfaatkan malam sebagai metode meningkatkan semangat Ketuhanan merupakan kebiasaan orang-orang shaleh zaman dahulu. "Tetaplah kalian mengerjakan shalat malam karena ia merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Ia merupakan pendekatan kepada Tuhan kalian, penghapus dosa-dosa dan pencegah dari perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah).

secara psikologi, malam memiliki keutamaan dalam meningkatkan tingkat spiritualisme ketahuidan kita dikarenakan beberapa hal sebagai berikut ini:

Hening
Suasana malam adalah keheningan, saat yang sangat sulit kita dapatkan disiang hari. hiruk pikuk siang hari sulit digunakan untuk penghayatan, mungkin lebih tepat digunakan untuk kerja keras seperti firman Allah yang disebutkan sebelumnya (QS.25:47). Malam menciptakan suasana psikologi "sendiri", sehingga kita bisa fokus untuk melakukan introspeksi diri terhadap perjalanan hidup dan ibadah / dakwah yang kita lakukan sebelumnya.

Fokus
Keheningan malam memudahkan kita untuk bisa fokus, termasuk juga digunakan untuk membagun spirit ketuhanan. Bagi pelajar atau mahasiswa pasti pernah mempuyai pengalaman empiris, belajar pada malam hari ketika orang lain sudah terlelap lebih mudah untuk berkosentrasi. apa yang kita pelajari bisa dipahami dengan lebih dalam, sehingga hasil belajar lebih maksimal.

Introspeksi Diri
Inti dari introspeksi adalah perenungan yang mendalam, untuk menghayati kekhilafan dan kesalahan kita serta memupuk semangat memperbaiki diri. mengevaluasi target-target ibadah / dakwah yang sudah maupun yang belum tercapai. sebaik-baik perenungan adalah dilakukan dalam keheningan, dan sebaik-baik keheningan adalah keheningan malam.

Demikian keutamaan malam bagi peningkatan derajat ketahuidan kita. dan sebagai ganjaran bagi orang-orang yang mengingat Allah (Shalat) dengan memaksimalkan keutamaan malam, Allah menjanjikan surga idaman sebagaimana sabda Rasul Muhammad SAW berikut ini:
"Wahai manusia, sebarkan salam, berikanlah makanan, sambunglah persaudaraan dan kerjakan shalat (Mengingat Allah) pada malam hari ketika manusia sedang tidur. dengan begitu. kalian akan masuk surga dengan penuh kedamaian." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

oleh Yudi Asmara
Share on Google Plus

About Unknown

“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain kepadamu. Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian jujurlah kepada iman-mu(istiqamah)." Hadist Riwayat Muslim