google-site-verification:google853a3110870e4513.html Muhammad, Allah dan Jehovah (1) - Hikmah

Translate

Muhammad, Allah dan Jehovah (1)


Max I Dimont dalam pendahuluan bukunya Desain Yahudi atau Kehendak Tuhan terbitan Eraseni Media mengatakan pada Abad VII, Judaisme masih melahirkan agama lain, yaitu islam. Yang di tegakkan oleh kaum muhammadan ini adalah tantangan judaisme yang ke empat. 

Dalam 100 Tahun, Imperium Mohammaddan menjulang menanantang peradaban eropa. Namun dalam agama ini yang pengikutnya tidak menyenangi Kristiani dengan kebencian yang tak terhenti. Bangsa Yahudi tidak hanya sebagai ahli kitab namun bertahan hidup dan justru menjulang menjadi salahsatu dari sekian kalinya posisi puncak kebesaran sastra, sains dan intelektual mereka. 

Orang yahudi dalam zaman itu menjadi negarawan, filsuf, dokter, ilmuan, saudagar dan kapitalis kosmopolitan dan bahasa arab sebagai bahasa ibunya. Di era itu orang yahudi pandai menyajikan hal-hal yang bersifat melankonis. Mereka tidak hanya menulis agama dan filsafat, namun juga rapsodi-rapsodi seputar cinta.

Masih didalam buku yang sama Max I Dimont menjelaskan perkembangan judaism yang tumbuh subur di bawah panji Creed Muhammadan dalam bab lima itu juga mengambarkan bagaimana setelah muhammad wafat. schizophrenia yang aneh bertahan saat dinasti-dinasti imperium muhammadan mereka yang sedang berkuasa, bergantian melebarkan kekikiran yang ekstrem. 

Seorang khalifah membangkrutkan anggaran dengan membelanjakan harta untuk barang-barang yang mewah dengan jumlah besar serta menggelembungkan hartanya di koper-koper karena sifat kikirnya yang sangat. Itu membuat pemerintahan-pemerintahan yang tidak stabil. gubernur provinsi bertahap memilih mengvakumkan kekuasaan dengan mencengkram profinsi masing-masing. Dan memproklamirkan diri sebagai penguasa wilayah sendiri. 

Hingga 1000 tahun Imperium Muhammaddan tidak lagi solid. Mereka terdiri serangkaian kekhalifahan independen yang membuat persatuan mereka hilang dan menjadi mangsa empuk suku-suku barbaric seperti bangsa mongol.

Di penutupan buku diatas Max I Dimont mengatakan ketika seseorang memandang sesuatu melalui kacamata materialistik, mungkin orang itu akan melihat penampakan kulitnya saja seperti pencapaian yahudi adalah sebuah minoritas yang tak berarti, memiliki secuplik negara rampasan dan sedikit batalion. Namun jika orang menanggalkan prasangka yang ada di depan mata dan memandang dunia bukan sebagai “benda”  tetapi “ide”. Maka si orang itu akan melihat bahwa dua pertiga dunia beradab sudah diatur oleh ide-ide bangsa Yahudi.

Maka

Dari secuil pengetahuan dari buku di atas maka hendaklah kita waspada karena:

Khalifah zaman kedinastian dan orang judaism bisa jadi bersimbiosis mutualisme untuk membuat aturan untuk memahami  islam untuk memburamkan prinsip ketahuidan demi mengamankan posisi mereka masing-masing dalam tatanan kemasyarakatan.

Orang Judaism dahulu telah menduduki pos strategis dalam zaman dinasti kekhafilahan dan mungkin telah mengotak-atik Islam dengan mengkotak-kotakkan fiqih dan ilmu didalamnya. maka bisa jadi apa yang umat muslim lakukan saat ini adalah bentuk dari ide mereka yang menjauhkan dari  makna islam yang sebenarnya dengan tujuan yang kita tahu apa sebenarnya.

Tidak heran jika seseorang membaca Alquran di zaman Muhammad dengan seseorang membaca Alquran di zaman sekarang output yang dihasilkan dari mereka berbeda, kita dapat melihat sekarang kondisi umat islam dunia sekarang dalam keterpurukan padahal yang dibaca adalah bentuk yang sama.

Kemudian muncul pertanyaan bagaimana mengatasinya?

Share on Google Plus

About zero

“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain kepadamu. Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian jujurlah kepada iman-mu(istiqamah)." Hadist Riwayat Muslim