google-site-verification:google853a3110870e4513.html Sejarah Para Nabi - Hikmah

Translate

Sejarah Para Nabi




Untuk apa nabi dan rasul di tunjuk? Itulah sedikit pertanyaan yang terlintas ketika membaca sejarah para nabi.

Apakah yang menyebabkan mereka diutus? banyak pertanyaan yang muncul namun untuk itu kita mari sedikit kita rangkum, jalan hidup beberapa nabi ini.

Nuh
Keadaan Masyarakat
Masyarakat penyembah Matahari
Masyarakat yang merebutkan sumber daya alam.

Jalan hidupnya
Berdakwah pada masyarakat dan keluarganya
Memberitahukan bencana besar/dampak
Di lawan anak isteri Beliau.


Ibrahim

Keadaan Masyarakat
Raja Namrudz : Sewenang-wenang, otoriter, menyembah berhala berhukum wajib
Perempuan tidak berharga seperti budak, perempuan dibunuh untuk menghormati berhala
Penyembahan patung dengan mendirikan tempat berhala yang mewah dan perayaan besar.

Jalan hidupnya
Perjalanan mencari Tuhan
Menghancurkan berhala-berhala
Melawan Namrudz.


Luth

Keadaan Masyarakat
Masyarakat terbiasa/budaya Homoseksual/Lesbian (sesama jenis)
Mengakibatkan : Hancurnya manusia karena tidak ada keturunan
Tidak ada yang namanya keseimbangan.

Jalan hidupnya
Menyadarkan kekeliruan perilaku tersebut
Menawarkan putrinya untuk dinikahkan
Diperangi oleh umatnya
Berusaha membudayakan yang benar.


Musa

Keadaan Masyarakat
Raja Fir’aun sewenang-wenang, mengakui dirinya Tuhan
Membunuh semua bayi laki-laki berdasarkan mimpi,
Perbudakan Wanita.

Jalan hidupnya
Berdebat langsung dengan Fir’aun
Dikejar-kejar oleh tentara Fir’aun
Di khianati Bani Israil (umatnya).


Muhammad

Kaum Kafir Quraisy Pemegang kunci ka’bah memerintah dengan sewenang-wenang
Penyembahan berhala, 360 berhala di dalam ka’bah, pada bulan Haram mereka berkumpul.
Tuhan sebagai BISNIS / alat ekonomi yang portable.
Perbudakan wanita dan menjadi taruhan
Pembunuhan bayi perempuan
Gaya hidup bebas : Miras, pelacuran, budaya perang, mengurangi timbangan.

Jalan hidupnya
Masa Mekkah,
Dakwah sembunyi-sembunyi, lalu terang-terangan, terus dikucilkan, dilempari kotoran, hendak dibunuh, diludahi, diboikot ekonominya, pasar Muslim dihancurkan, pengikut disiksa : Amar bin Ash, Bilal, dan lain lain.

Masa Madinah,
Mempersaudarakan, membuat perjanjian-perjanjian damai, menaklukkan mekah secara damai, Membangun dan Menjalankan pemeritahan di Madinah.

Maka.....

Ada sesuatu dari perbuatan mereka, ada seperti benang merah yang selalu berhubungan.

Mereka dipilih ketika kondisi dunia sosial berada dalam ketimpangan, perubahan keadaan sosial adalah orientasi perbuatannya, Mereka selalu terjun dan memikirkan sebuah kerusakan dunia ada di depan mata mereka ditengah masyarakat yang tahu atau tak peduli akan nasibnya, pengetahuan dan moral berjalan sesuai leluhurnya bahkan selalu di tentang oleh kaumnya.

Lalu apakah mereka cuman melakukan penyembahan? Seperti sholat saja dalam hidupnya? Namun kenapa perintah yang banyak kita dengar dan banyak disampaikan saat ini adalah perintah yang hanya menjalankan penyembahan saja seperti tergambar di rukun iman?

dan....
Nabi telah tiada dan meninggalkan jejak dan ajaran yang mereka perjuangkan seumur hidup mereka demi terciptanya solusi bagi masyarakat mereka,

Saat ini...
Nabi telah jauh meninggalkan kita, teknologi informasi dan berbagai bidang ilmu berkembang pesat , namun bencana alam dan kemanusian masih merajai di belahan bumi ini...
Bloods...
Corruption...
Duping...
Exploitaion...
Slavery...
Tears...
many more...

Siapa lagi yang akan menyadarkan kita dari ketidaktahuan dan ketidak mau ingin tahu ini...???

Apakah yang dimaksud oleh Allah dengan Sunnah Nabi adalah Hadist-Hadist yang dicetak itu atau jalan hidup ini? Allahualam...

Karena sesungguhnya lilin kecil saja masih dapat membakar kulit kita apalagi api yang ada di neraka?


Share on Google Plus

About zero

“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain kepadamu. Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian jujurlah kepada iman-mu(istiqamah)." Hadist Riwayat Muslim